Jumat, 06 April 2012


Manusia dan Laptop
           Manusia diibaratkan sebagai mahluk yang tak pernah puas akan sesuatu, contohnya saja pada suatu barang salah satunya “Laptop”. Karena perkembangan zaman yang begitu pesat manusia seakan di suguhkan dengan berbagai macam teknologi. Oleh sebab itu, manusia terlena dengan kemudahan tersebut. Tidak dapat dipungkiri teknologi sangatlah membantu manusia dalam berbagai hal, baik dalam bekerja, komunikasi, mencari informasi dan lain sebagainya.
            Salah satu teknologi yang berkembang saat ini ialah Laptop. Perkembangan laptop begitu pesat sejak Alan Kay memiliki ide tentang komputer yang mudah dipindahkan. Hal ini terlihat pada konsep Dynabook yang dikembangkan oleh Xerox PARC (Palo Alto Research Centre) pada awal tahun 1970-an. Konsep ini merupakan pengembangan dari prototype Alto yang juga dilakukan oleh Xerox PARC. Sejak saat itu berbagai produsen komputer mulai mengembangkan portable komputer hingga menjadi sebuah portable komputer yang sangat digandrungi oleh para konsumen yang menginginkan kemudahan dalam berinteraksi. Sehingga Laptop saat ini diibaratkan sebagai barang elektronik yang wajib dimiliki oleh setiap manusia karena kelebihannya tersebut.
            Dalam dunia mahasiswa Laptop sudah dianggap sebagai teman. Laptop dalam pandangan para mahasiswa amatlah penting, karena laptop dapat membantu mereka untuk mengerjakan tugas. Laptop yang digunakan sudah memiliki fiture wireless sehingga para mahasiswa dapat memakai fiture tersebut di tempat yang tersedia Hotspot. Semakin maju teknologi semakin canggih pula teknologi yang akan dihasilkan. Oleh sebab itu, manfaatkanlah teknologi tersebut dengan sebaik-baiknya.
Referensi : http://www.qqthelsass.co.cc/

Teknologi 4G

ABSTRAK
Teknologi semakin berkembang dengan cepatnya salah satunya teknologi 4G singkatan dari Fourth Generation Technologi yang merupakan teknologi nirkabel generasi keempat yang memiliki kecepatan transmisi 10 pangkat 5 lebih cepat dari generasi sebelumnya yaitu, 3G atau dalam kata lain 4G memiliki kecepatan transmisi 100 Mbit / sec. Nama resmi dari teknologi 4G ini menurut IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) adalah "3G and beyond". Sebelum 4G, High-Speed Downlink Packet Access (HSDPA) yang kadangkala disebut sebagai teknologi 3,5G telah dikembangkan oleh WCDMA sama seperti EV-DO mengembangkan CDMA2000. HSDPA adalah sebuah protokol telepon genggam  yang memberikan jalur evolusi untuk jaringan Universal Mobile Telecommunications System (UMTS) yang akan dapat memberikan kapasitas data yang lebih besar (sampai 14,4 Mbit/detik arah turun).
Kata kunci : Teknologi, 3G, HSDPA, 4G

INTRODUCTION
                4G adalah singkatan dari Fourth Generation Technologi. 4G adalah nama pendek untuk generasi nirkabel keempat, tahap komunikasi mobile broadband yang lebih super cepat dari generasi ketiga (3G). Isilah ini umumnya digunakan untuk mengacu kepada pengembangan tenologi telepon selular. 4G merupakan pengembangan dari teknologi 3G yang mana teknologi ini memiliki akses cepat ke internet dengan bandwidth sampai 384 kilobit/second. Nama resmi dari teknologi 4G ini menurut IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) adalah “3G and beyond”.
                Penumu dan sekaligus pemilik paten teknologi 4G ini merupakan anak Bangsa Insonesia yaitu Prof. Dr. Khoirul Anwar, yang menerapkan teknologi 4G berbasis OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing). Penemuan teknologi 4G berbasis OFDM ini diawali dengan penurunan daya transmisi sebesar 5dB untuk meningkatkan kecepatan transmisi data menjadi  10 pangkat 5 atau 100 Mbit / sec.

PEMBAHASAN
           Definisi
                Sistem 4G akan dapat menyediakan solusi IP yang komprehensif dimana suara, data, dan arus multimedia dapat sampai kepada pengguna kapan saja dan dimana saja, pada rata-rata data lebih tinggi dari generasi sebelumnya. Belum ada definisi formal untuk 4G. Bagaimanapun, terdapat beberapa pendapat yang ditujukan untuk 4G, yakni: 4G akan merupakan sistem berbasis IP terintegrasi penuh. Ini akan dicapai setelah teknologi kabel dan nirkabel dapat dikonversikan dan mampu menghasilkan kecepatan 100Mb/detik dan 1Gb/detik baik dalam maupun luar ruang dengan kualitas premium dan keamanan tinggi. 4G akan menawarkan segala jenis layanan dengan harga yang terjangkau.
                Setiap handset 4G akan langsung mempunyai nomor IP v6 dilengkapi dengan kemampuan untuk berinteraksi internet telepon yang berbasis Session Initiation Protocol (SIP). Semua jenis radio transmisi seperti GSM, TDMA, EDGE, CDMA 2G, 2.5G akan dapat digunakan, dan dapat berintegrasi dengan mudah dengan radio yang di operasikan tanpa lisensi seperti IEEE 802.11 di frekuensi 2.4GHz & 5-5.8Ghz, bluetooth dan selular. Integrasi voice dan data dalam channel yang sama. Integrasi voice dan data aplikasi SIP-enabled.
                Operator yang menggunakan orthogonal frekuensi-division multiplexing (OFDM) bukan divisi beberapa waktu akses (TDMA) atau divisi kode berbagai akses (CDMA) semakin pemasaran jasa mereka sebagai 4G ini, bahkan ketika kecepatan data mereka tidak secepat Telekomunikasi Internasional Union (ITU) menentukan. Menurut ITU, jaringan 4G memerlukan perangkat mobile untuk dapat bertukar data pada 100 Mbit / sec. Sebuah jaringan 3G, di sisi lain, dapat menawarkan kecepatan data sepelan 3,84 Mbit / sec.

      Teknologi 4G di Indonesia
                Secara sederhana, dapat diartikan bahwa teknologi 1G adalah telepon analog / PSTN yang menggunakan selular. Sementara teknologi 2G, 2.5G, dan 3G merupakan ISDN. Indonesia pada saat ini sebenarnya baru saja memasuki dan memulai tahap 3.5G atau yang biasa disebut sebagai HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) yang mampu memberikan kecepatan akses hingga 3.6 Mb/s (termasuk koneksi pita lebar (broadband connection)). Berkaitan dengan teknologi 4G, SIP adalah protokol inti dalam internet telephony yang merupakan evolusi terkini dari Voice over Internet Protocol maupun Telephony over Internet Protocol. Teknologi tersebut banyak di perdebatkan oleh operator, pemerintah dan DPR belakangan ini.
                Tidak lama lagi internet telephony akan menjadi tulang punggung utama infrastruktur telekomunikasi. Teknologi internet telephony memungkinkan pembangun infrastruktur telekomunikasi rakyat secara swadaya masyarakat (tanpa Bank Dunia, IMF maupun ADB) bahkan mungkin tanpa kontrol pemerintah sama sekali. Dengan teknologi SIP dalam 4G, nomor telepon PSTN hanyalah sebagian kecil dari identifikasi telepon. Bagian besarnya akan dilakukan menggunakan URL. Kita tidak lagi perlu bergantung pada nomor telepon yang dikendalikan oleh pemerintah untuk berkomunikasi via internet-telepon. Infrastruktr internet telephony memungkinkan kita untuk menyelenggarakan sendiri banyak hal tanpa tergantung lisensi pemerintah dan tidak melanggar hukum. Teknologi 4G juga akan menyebabkan kemunduran bagi teknologi Interner Network (IN) yang saat ini merupakan infrastruktur telekomunikasi yang digunakan berbagai provider. Hal tersebut disebabkan terbukanya jalur arus bawah yang dapat didownload dan diakses gratis dari internet.

      Operator 4G Pertama di Indonesia
              Sitra WiMAX merupakan operator 4G pertama yang meluncurkan layanan 4G Wireless Broadband di Indonesia. Sitra WiMAX adalah bagian dari Lippo Group dan merek dagang terbaru dari PT. Firstmedia Tbk. Sitra WiMAX akan melayani 4G Wireless Broadband pertama di Indonesia di daerah terpadat dan sekaligus memiliki hak izin BWA termahal yaitu di coverage Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Propinsi Banten, Sumatera Utara, dan Propinsi NAD.

      Penerapan IMK pada 4G

               4G ini merupakan teknologi berbasis OFDM yang menerapkan beberapa narrowband saluran pada frekuensi berbeda sehingga transmisi data sangat cepat sekitar 100 Mbit/sec dengan menurunkan daya 5dB. Penerapan IMK terhadap 4G termasuk ke dalam CSCW yang mana materi tersebut mengandung perancangan suatu system melalui berbagai komunikasi data yang memiliki efek transfer berkecepatan tinggi yang ada di dalam 4G ini. Sehingga User sebagai pengguna layangan 4G dapat mengakses data dengan sangat cepatnya.

HASIL
      Sudut Pandang Konsumen Terhadap 4G
              Dari sudut pandang konsumen, 4G lebih merupakan istilah pemasaran dari spesifikasi teknis, tetapi operator merasa dibenarkan dalam menggunakan label 4G karena memungkinkan konsumen tahu bahwa dia bisa mengharapkan kecepatan data yang secara signifikan lebih cepat.
             Meskipun operator masih berbeda tentang apakah untuk membangun jaringan 4G data menggunakan Long Term Evolution (LTE) atau Worldwide Interoperabilitas untuk Microwave Access WiMAX, semua operator tampaknya setuju bahwa OFDM adalah salah satu ublicor utama yang layanan dapat dipasarkan secara sah sebagai 4G. OFDM adalah jenis modulasi digital di mana sebuah sinyal dibagi menjadi beberapa narrowband saluran pada frekuensi yang berbeda. Ini lebih efisien daripada TDMA, yang membagi saluran dalam slot waktu dan memiliki beberapa pengguna bergiliran semburan memancarkan atau CDMA, yang sekaligus mentransmisikan beberapa sinyal pada saluran yang sama.
             Ketika sepenuhnya dilaksanakan, 4G diharapkan untuk memungkinkan komputasi marasuk, di mana koneksi simultan ke jaringan berkecepatan tinggi beberapa akan menyediakan seamless handoffs di seluruh area geografis. Cakupan peningkatan teknologi seperti femtocell dan picocell sedang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pengguna ponsel di rumah, gedung-gedung public dan kantor, yang akan membebaskan sumber daya jaringan untuk pengguna ponsel yang roaming atau yang berada di daerah terpencil pelayanan lebih.

PENUTUP
       Kesimpulan
                Teknologi 4G merupakan suatu teknologi komunikasi nirkabel yang menerapkan OFDM dalam transmisi datanya sehingga memiliki kecepatan yang sangat tinggi. Pemanfaatan teknologi ini amatlah penting dalam membangun suatu daerah yang merupakan misi pemerintah untuk membangun daerah tertinggal dengan menerapkan media internet sebagai jembatan perkembangan daerah tersebut. Penerapan ini tidak lepas dari unsur IMK yaitu CSCW yang merupakan jembatan komunikasi data melalui 4G.

DAFTAR PUSTAKA




OUTLINE
Outline, atau biasa disebut kerangka karangan, adalah inti dari sebuah tulisan. Pendek ataupun panjang, fiksi ataupun non-fiksi, cerita lepas ataupun buku, selalu mengutamakan outline dalam prosesnya. Mengapa? Karena dengan outline, kita dapat mengetahui apa yang kita tulis, dan membuat tulisan kita itu lengkap.

Cara terbaik untuk membuat outline, adalah dengan sistematika berikut ini,
Judul Tulisan
I. Bab I
a. Keterangan Bab I
b. Keterangan Bab I
II. Bab II
a. Keterangan Bab II
b. Keterangan Bab II
III. Bab III
a. Keterangan Bab III
b. Keterangan Bab III
IV. Bab IV
a. Keterangan Bab IV
b. Keterangan Bab IV
V. Bab V, dst

Bagi orang-orang yang pernah menyusun karangan ilmiah seperti skripsi, tugas akhir, laporan penelitian, dan sebagainya, pastinya sudah mengetahui sistematika seperti itu. Akan tetapi, bagi yang belum pernah menyusun, sistematika tersebut bisa dijadikan acuan.

Untuk jenis tulisan apa sistematika tersebut digunakan? Jawabannya adalah, untuk tulisan jenis apa saja. Dalam artian, fiksi, maupun non-fiksi bisa menggunakan sistematika outline tersebut. Harap diingat, jenis tulisan yang berbeda, bukan berarti penyusunan outline juga berbeda. Susunan akan sama, mind mapping untuk menyusun outline pun sama, yang berbeda hanyalah isi dari outline, dan isi dari tulisan tersebut.

Oiya, satu lagi yang harus diperhatikan ketika menyusun outline. Biasanya, keterangan yang diisikan pada “Keterangan Bab...”, akan berbeda untuk fiksi dan non-fiksi. Hal itu bisa terjadi, dikarenakan isi dari tulisan tersebut pun berbeda.

Contoh dari outline fiksi,
Tulisan fiksi, berjudul: Raja Indonesia
Raja Indonesia
I. Mitos
a. Cerita-cerita Kerajaan Lama
b. Cerita-cerita Kerajaan Baru
c. Kenyataan sebuah ramalan
d. Putera Mahkota dan Saudara-saudaranya
II. Darah Ningrat
a. Raja yang semakin tua
b. Saudara Raja yang tamak
c. Pernikahan antar-saudara
III. Visi
a. Kerajaan Indonesia harus bangkit
b. Persatuan Kerajaan harus ditingkatkan
c. Penguatan kekuatan maritim
IV. Bangsawan Baru
a. Munculnya Bangsawan baru
b. Wilayah lama diklaim asing
V. Politik
a. Rencana kudeta saudara Raja
b. Rencana penyelamatan Putera Mahkota oleh kelompok rahasia pelindung Raja
Dan seterusnya...

Berikut, contoh outline dari tulisan non-fiksi,
Tulisan non-fiksi, 
Judul : Rancang Bangun Sistem Otomatis Pada Rumah Kaca.


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Pada era globalisasi seperti saat ini perkembangan tekhnologi sangatlah pesat, tekhnologi yang terjadi pada alat yang tadinya manual kini menjadi serba otomatis dengan adanya mikrokontroler, hal ini dapat dilihat dari banyaknya peralatan elektronik dalam kehidupan sehari-hari yang serba otomatis, mulai dari pengaplikasian yang sederhana maupun yang lebih canggih. Peralatan elektronik yang berbasiskan mikrokontroler memang memiliki manfaat yang luar biasa apabila dikembangkan oleh para ahli dibidangnya,  hal ini dapat dilihat dari maraknya penggunaan peralatan elektronik otomatis sebagai alat bantu dalam melaksankan pekerjaan sehari-hari manusia.
Dalam dunia budidaya tanaman pada rumah kaca tentunya para pembudidaya masih mengandalkan cara manual untuk melakukan kegiatan atau pekerjaannya dalam merawat tanaman, khususnya untuk menciptakan lingkungan yang sesuai dengan tanaman, seperti melakukan penetapan suhu yang dibutuhkan oleh tanaman tersebut, juga penyiraman yang berkala dan perlindungan terhadap cuaca di sekitarnya, tentunya hal ini harus dilakukan setiap saat dimana pembudidaya tidak dapat melakukanmya secara manual. Dengan adanya kasus tersebut tentunya para pembudidaya  menginginkan suatu hal yang mampu membantu dalam pekerjaannya setiap hari secara otomatis. Pengaturan secara otomatis inilah yang akan memudahkan para penggemar budidaya tanaman dalam menciptakan lingkungan yang sesuai dengan tanaman yg mereka tanam. Pengaturan ini dilengkapi sensor suhu untuk memonitoring keadaan suhu dalam rumah kaca tersebut, sensor cahaya dan sensor hujan diaplikasikan pada pewaktu untuk membuka tutup atap supaya mendapatkan sinar matahari dan aplikasi timer yang akan diterapkan pada mikrokontroler untuk memberikan penyiraman secara otomatis.
Dari latar belakang diatas, pada kesempatan ini penulis akan membuat  “Rancang Bangun Sistem Otomatis Pada Tanaman Dalam Rumah Kaca Berbasis AT89S51/52” salah satu rancang bangun otomatis atau simualasi yang dapat digunakan untuk membantu pekerjaan manusia dari segi otomatisasi pada penjagaan tanaman dalam rumah kaca yang berbasiskan Mikrokontroler.

1.2 Batasan Masalah
Batasan masalah pada penulisan ini adalah pada sistem kerja alat. Alat ini menggunakan mikrokontroler AT89sS51 yang berfungsi sebagai pengontrol sensor suhu ,sensor cahaya dan sensor air sebagai input. Dari input tersebut lalu diolah oleh mikrokontroler AT89S51 menjadi output yang berupa aktifnya atap pada rumah kaca  yang akan membuka tutup, nyalanya fan apabila suhu dalam keadaan tidak normal dan akan meyirami tanaman pada waktu tertentu.

1.3 Tujuan Penulisan Ilmiah
Adapun tujuan dalam Penulisan Ilmiah ini adalah untuk mengembangkan  pengetahuan dasar mengenai alat elektronika dengan  mengetahui fungsi dan manfaat dari alat tersebut . Memberikan kemudahan kepada manusia khusus nya di bidang budidaya tanaman. Membuat sebuah rangkaian mikrokontroler yang dapat berfungsi untuk mendeteksi tingginya suhu dalam alat tersebut dan akan memutarkan kipas. Pendeteksian ini dilakukan berdasarkan sensor suhu yang digunakan. Hal ini diharapkan mampu meminimalis kelalaian manusia dalam merawat tanamannya.

1.4 Metode Penelitian
Metode yang digunakan penulis dilakukan dengan dua metode yakni metode studi pustaka dan study lapangan. Pada study pustaka penulis melakukan pengambilan informasi yang diperoleh dari berbagai buku panduan mengenai elektronika dan mikrokontroler, melalui data observasi terhadap komponen-komponen yang digunakan, dan melalui internet atau website. Dalam metode ini dilakukan beberapa tahapan , yaitu pengumpulan data, perancangan hardware, dan desain maket alat. Pada metode study lapangan penulis mengimplementasikan program dan uji coba alat, tahap implementasi program dilakukan pengkodean dengan menggunakan bahasa pemograman C menggunakan aplikasi Code Vision AVR, kemudian dilakukan uji cona menjalankan aplikasi tersebut dengan cara merangkai komponen yang kemudian dipasangkan ke maket ruangan yang telah dirancang sebelumnya.

1.5 Sistematika Penulisan Ilmiah
Untuk mendapatkan gambaran secara umum tentang pokok pembahasan dalam penulisan ilmiah ini, maka penulis membagi pokok pembahasan tersebut dalam beberapa bab yang secara garis besarnya adalah :
BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan tentang keterangan umum mengenai penulisan ilmiah yang terdiri dari latar belakang, batasan masalah, tujuan penulisan ilmiah, metode penelitian, dan sistematika tulisan ilmiah.                       
BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini membahas teori dasar  dalam penulisan ilmiah ini, serta menjelaskan teori penunjang dari alat yang dibuat meliputi tahapan pembuatan alat, hasil uji coba, prinsip kerja, dan pendukung yang dipergunakan dalam pembuatan “Rancang Bangun Sitem Otomatis Pada Tanaman Dalam Rumah Kaca Berbasis AT89S51/52”

BAB III ANALISA & CARA KERJA ALAT. Bab ini membahas tentang analisa yang akan dijelaskan secara blok diagram dimana dibagi menjadi tiga bagian yaitu blok input dimana terdapat tiga buah sensor yang digunakan, blok proses dengan menggunalan mikrokontroler dan blok output yang akan membuka dan menutup atap serta nyalanya fan dan penyiraman otomatis. Program Yang Digunakan, dan Pengaplikasian Mikrokontroler dengan Desain Yang sudah kita buat  .

BAB IV PENUTUP. Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari keseluruhan pembuatan penulisan ilmiah.

Referensi : http://www.bhernandz.blogspot.com

Sejarah Mikrokomputer


Sejarah Mikrokomputer adalah sebuah kelas komputer yang menggunakan mikroprosesor sebagai CPU utamanya. Komputer mikro juga dikenal sebagai Personal Computer (PC), Home Computer, atau Small-business Computer.
Sejarah Mikrokomputer
Ada beberapa inovasi di bidang elektronika mikro yang membuat komputer mikro dapat dibuat: sirkuit terpadu (IC) yang mulai dikembangkan pada tahun 1959 serta microprosesor yang pertama kali keluar pada tahun 1971. IC memungkinkan minaturisasi dari sirkuit-sirkuit memori komputer, sementara microprosesor mengurangi ukuran CPU komputer hingga ukuran yang signifikan.
Komputer mikro pertama kali (berukuran desktop) muncul pada tahun 1974, yang ditawarkan oleh Micro Instrumentation Telemetry System (MITS) yang didirikan oleh Ed Roberts tahun 1969. Komputer mikro tersebut, Altair 8800, dijual sebagai kit yang ditawarkan dengan sedikit di bawah 395 US$. Kit komputer tersebut harus dirakit sendiri oleh pengguna (maksud "perakitan" di sini adalah penyolderan dan penyatuan komponen, bukan seperti assembling PC saat ini yang hanya membutuhkan obeng). Altair 8800 dipersenjatai dengan mikroprosesor 8-bit Intel 8080 dan memori dengan jumlah 256 bytes (bukan kilobyte) saja; tanpa monitor, dan tanpa keyboard! Pemilik komputer tersebut harus membeli keyboard (pada waktu itu bukan keyboard, melainkan teletype) dan monitorsecara terpisah. Karena tidak memiliki monitor, pengguna tidak akan menemukan pesan apa-apa dari komputer Altair 8800 ini selain LED (Light Emitting Diode) yang berkelap-kelip seperti lampu diskotek, dan juga buzzer dengan suara beep-beep-beep.
Altair 8800 memiliki sebuah system bus dengan arsitektur terbuka yang disebut dengan bus S-100 karena memiliki 100 pin tiap slotnya. Arsitektur terbuka ini mengizinkan siapa saja untuk mengembangkan papan sirkuit agar sesuai dengan slotnya dan kemudian dapat bertatap muka dengan sistem. Hal ini, membuat beberapa pihak mengembangkan banyak periferal atau tambahan untuk Altair. Beberapa perangkat lunak pun dapat dibuat untuk mendukung Altair, termasuk Micro-Soft BASIC dan sistem operasi CP/M buatan Gary Kildall dari Digital Research Incorporated.
Bill Gates dan Paul Allen yang mendirikan Micro-Soft pun turut serta dalam mengembangkan perangkat lunak untuk komputer mikro Altair 8800. Awalnya mereka hanya berkutat pada pengembangan perangkat lunak pada minicomputer DEC PDP-11, sebelum akhirnya mereka melihat iklan di sebuah majalah Popular Electronics edisi Januari 1975 dengan tajuk "World's First Microcomputer Kit to Rival Commercial Models". Mereka sebenarnya dapat membangun sebuah perangkat lunak untuk komputer tersebut, akan tetapi memiliki satu buah kendala: mereka belum pernah menggunakan atau memiliki komputer tersebut. Beruntung, mereka mendapatkan data tentang spesifikasi teknis mikroprosesor yang memperkuat Altair, Intel 8080. Mereka pun akhirnya dapat membangun sebuah bahasa pemrograman BASIC (Beginners All-purpose Symbolic Instruction Code), yang mereka namakan sebagai Microsoft BASIC. Selanjutnya, mereka datang ke MITS untuk menjual BASIC kepada MITS, dan MITS pun setuju untuk membayar Micro-Soft dengan uang sebesar US$180,000. Media penyimpanan yang digunakan oleh Micro-Soft untuk mendistribusikan Micro-Soft BASIC adalah media penyimpanan yang berbentuk pita kertas berlubang.
Permintaan terhadap kit komputer mikro pun secara cepat dan tidak disangka-sangka, sangat banyak. Banyak perusahaan-perusahaan pemula akhirnya turut terjun ke dalam pengembangan komputer mikro, hingga ada sebuah firma yang cukup besar, Tandy Corporation (Radio Shack), memperkenalkan model komputer mikro miliknya yang disebut sebagai TRS-80 pada tahun 1977. TRS-80 secara cepat menguasai pasaran, karena menawarkan dua fitur yang menarik (yang sebelumnya tidak dimiliki oleh Altair): keyboard dan monitor Cathode-ray terminal (CRT). Komputer ini juga populer karena dapat diprogram oleh pengguna dan pengguna dapat menyimpan informasi dengannya dengan menggunakan kaset tape. Tandy memilih Zilog Z80 sebagai otak yang digunakan oleh Radio Shack TRS-80 dan melengkapinya dengan RAM dengan kapasitas 4096 bytes (4K).
IBM juga sebenarnya meluncurkan komputer mikro pada tahun 1975, yang disebut sebagai IBM Model 5100, tetapi bukan PC. Model ini memiliki memori 16 Kilobyte, sebuah perangkat character display dengan resolusi 16 baris x 64 karakter, interpreter bahasa BASIC terintegrasi, serta tape drive IBM DC-300 terintegrasi yang digunakan sebagai media penyimpanan. Sayangnya, sistem ini kelewat mahal, karena dihargai 9000 US$, sangat jauh berbeda dengan sistem Altair 8800. Dengan demikian, sistem IBM Model 5100 ini tidak ikut turun dalam kompetisi komputer mikro yang berharga murah. Akibat kelewat mahal harganya, sistem ini pun tidak terlalu laku di pasaran. IBM pun mengembangkan Model 5110 dan Model 5120 sebagai penerus IBM Model 5100, tetapi tidak banyak membantu penjualan komputer ini.
Pada tahun 1976, dua orang pemuda Stephen Wozniak dan Steven Jobs mendirikan sebuah perusahaan manufaktur komputer yang diberi nama Apple Computers. Produk pertama mereka, Apple I dihargai hanya 666,66US$. Jobs dan Wozniak hanya membuat sedikit saja komputer Apple I, tapi sukses terjual hingga mereka mendapatkan lebih dari 20000 US$.
Akibat kesuksesan ini, Apple pun merespons dengan Apple II, yang dirilis tahun 1977. Hal ini dikarenakan Apple II memiliki tampilan berwarna (meski hanya 6 warna saja) yang belum ditemui pada komputer pribadi pada saat itu. Karena komputer mikro ini, Apple pun menjadi perusaahan di Amerika Serikat yang berkembang paling cepat dalam sejarah. Perkembangannya yang cepat menginspirasikan banyak pihak yang turut serta terjun ke dalam manufaktur komputer mikro. Sebelum memasuki dekade 1980-an, pasar komputer personal telah didefinisikan dengan jelas (setelah sebelumnya hanya mainframe dan minicomputer).
Sama seperti TRS-80 yang tidak menggunakan prosesor dari Intel, Steven Jobs dan Steven Wozniak memakaikan mikroprosesor yang juga bukan dibuat oleh Intel Corporation pada komputer Apple II, sehingga ia tidak dapat secara langsung kompatibel dengan program yang didesain untuk komputer dengan basis mikroprosesor Intel. Pada Apple II, Wozniak dan Jobs menggunakan prosesor Mostek 6502 yang dibuat oleh MOS Technology.
Selain pada MITS, Micro-Soft juga melakukan pemrograman ulang Microsoft BASIC untuk Altair 8800 agar dapat dijalankan pada komputer Apple II, dan TRS-80 yang menggunakan mikroprosesor berbeda. Perangkat lunak selanjutnya yang dibuat oleh Micro-Soft adalah bahasa pemrograman Fortran (Formula Translator) yang dirilis pada tahun 1977.
Pada 12 Agustus 1981, IBM mencoba untuk mengoreksi kesalahannya yang terdahulu dengan merilis komputer mikro yang lebih murah dibandingkan komputer terdahulu, yang disebut sebagai IBM PC 5150. Komputer IBM PC 5150 dilengkapi dengan menggunakan mikroprosesor Intel 8088 dengan kecepatan 4.47 MHz dan memori ROM 40,963 bytes (40K) serta memori RAM 16,384 bytes (16K). Karena menggunakan sistem operasi DOS, maka IBM PC dilengkapi dengan dua (Model 176) atau satu buah (Model 166) floppy disk drive 5¼ inci yang dapat menyimpan hanya 160K per disketnya, dan sebuah layar monitor berwarna sebagai pilihan opsional. Untuk alat input, IBM menggunakan sebuah keyboard buatan IBM sendiri dengan jumlah tombol 83-buah. Dan dengan dirilisnya IBM PC,IBM PC pun menjadi standar de facto dalam industri komputer mikro dan selanjutnya menguasai pasar sistem operasi komputer mikro.
Kesimpulan

Perkembangan mikrokomputer saat ini sangatlah pesat, dengan pertumbuhan dunia teknologi zaman sekarang membuat perkeembangannya menjadi lebih efisien


Ragam Ilmiah

Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara (Bachman, 1990).
Menurut Dendy Sugono (1999 : 9), bahwa sehubungan dengan pemakaian bahasa Indonesia, timbul dua masalah pokok, yaitu masalah penggunaan bahasa baku dan tak baku. Dalam situasi remi, seperti di sekolah, di kantor, atau di dalam pertemuan resmi digunakan bahasa baku. Sebaliknya dalam situasi tak resmi, seperti di rumah, di taman, di pasar, kita tidak dituntut menggunakan bahasa baku.
Ditinjau dari media atau sarana yang digunakan untuk menghasilkan bahasa, yaitu
  1. Ragam bahasa lisan
  2. Ragam bahasa tulis
Menurut Felicia (2001 : 8), ragam bahasa dibagi berdasarkan :
1. Media pengantarnya atau sarananya, yang terdiri atas :
  • Ragam lisan adalah bahasa yang diujarkan oleh pemakai bahasa. Kita dapat menemukan ragam lisan yang standar, misalnya pada saat orang berpidato atau memberi sambutan, dalam situasi perkuliahan, ceramah; dan ragam lisan yang nonstandar, misalnya dalam percakapan antarteman, di pasar, atau dalam kesempatan nonformal lainnya.
  • Ragam tulis adalah bahasa yang ditulis atau yang tercetak. Ragam tulis pun dapat berupa ragam tulis yang standar maupun nonstandar. Ragam tulis yang standar kita temukan dalam buku-buku pelajaran, teks, majalah, surat kabar, poster, iklan. Kita juga dapat menemukan ragam tulis nonstandar dalam majalah remaja, iklan, atau poster.
2. Berdasarkan situasi dan pemakaiannya, ragam bahasa baku di bagi menjadi :
  • Ragam bahasa baku lisan
  • Ragam bahasa baku tulis
Perbedaan antara ragam bahasa lisan dan ragam bahasa tulis ialah
  • Tata Bahasa
  • Kosa kata
contoh:
  • Ragam bahasa lisan
Dalam tata bahasa ialah Nia sedang baca surat kabar.
Dalam kosa kata ialah Ariani bilang kalau kita harus belajar.
  • Ragam bahasa tulis
Dalam tata bahasa ialah Nia sedang membaca surat kabar.
Dalam kosa kata ialah Ariani mengatakan bahwa kita harus belajar.
Laras Ilmiah

Sebuah karya tulis ilmiah merupakan hasil rangkaian gagasan yang merupakan hasil pemikiran, fakta, peristiwa, gejala, dan pendapat. Jadi, seorang penulis karya ilmiah menyusun kembali pelbagai bahan informasi menjadi sebuah karangan yang utuh. Oleh sebab itu, penyusun atau pembuat karya ilmiah tidak disebut pengarang melainkan disebut penulis (Soeseno, 1981: 1).

Data realistis dapat berasal dan dokumen, surat keterangan, press release, surat kabar atau sumber bacaan lain, bahkan suatu peristiwa faktual. Faktual berarti bahwa rangkaian peristiwa atau percobaan yang diceritakan benar-benar dilihat, dirasakan, dan dialami oleh penulis (Marahimin, 1994: 378).
Karya ilmiah memiliki tujuan dan khalayak sasaran yang jelas. Meskipun demikian, dalam karya ilmiah, aspek komunikasi tetap memegang peranan utama. Oleh karenanya, berbagai kemungkinan untuk penyampaian yang komunikatif tetap harus dipikirkan. Penulisan karya ilmiah bukan hanya untuk mengekspresikan pikiran tetapi untuk menyampaikan hasil penelitian. Kita harus dapat meyakinkan pembaca akan kebenaran hasil yang kita temukan di lapangan. Dapat pula, kita menumbangkan sebuah teori berdasarkan hasil penelitian kita. Jadi, sebuah karya ilmiah tetap harus dapat secara jelas menyampaikan pesan kepada pembacanya.
Persyaratan bagi sebuah tulisan untuk dianggap sebagai karya ilmiah adalah sebagai berikut (Brotowidjojo, 1988: 15-16).
  1. Karya ilmiah menyajikan fakta objektif secara sistematis atau menyajikan aplikasi hukum alam pada situasi spesifik.
  2. Karya ilmiah ditulis secara cermat, tepat, benar, jujur, dan tidak bersifat terkaan. Dalam pengertian jujur terkandung sikap etik penulisan ilmiah, yakni penyebutan rujukan dan kutipan yang jelas.
  3. Karya ilmiah disusun secara sistematis, setiap langkah direncanakan secara terkendali, konseptual, dan prosedural.
  4. Karya ilmiah menyajikan rangkaian sebab-akibat dengan pemahaman dan alasan yang indusif yang mendorong pembaca untuk menarik kesimpulan.
  5. Karya ilmiah mengandung pandangan yang disertai dukungan dan pembuktian berdasarkan suatu hipotesis.
  6. Karya ilmiah ditulis secara tulus. Hal itu berarti bahwa karya ilmiah hanya mengandung kebenaran faktual sehingga tidak akan memancing pertanyaan yang bernada keraguan. Penulis karya ilmiah tidak boleh memanipulasi fakta, tidak bersifat ambisius dan berprasangka. Penyajiannya tidak boleh bersifat emotif.
  7. Karya ilmiah pada dasarnya bersifat ekspositoris. Jika pada akhirnya timbul kesan argumentatif dan persuasif, hal itu ditimbulkan oleh penyusunan kerangka karangan yang cermat. Dengan demikian, fakta dan hukum alam yang diterapkan pada situasi spesifik itu dibiarkan berbicara sendiri. Pembaca dibiarkan mengambil kesimpulan sendiri berupa pembenaran dan keyakinan akan kebenaran karya ilmiah tersebut.
Struktur karya ilmiah (Soehardjan, 1997 : 38) terdiri atas judul, nama penulis, abstrak, pendahuluan, bahan dan metode, hasil dan pembahasan, kesimpulan, ucapan terima kasih dan daftar pustaka. ISO 5966 (1982) menetapkan agar karya ilmiah terdiri atas judul, nama penulis, abstrak, kata kunci, pendahuluan, inti tulisan (teori metode, hasil, dan pembahasan), simpulan, dan usulan, ucapan terima kasih, dan daftar pustaka (Soehardjan, 1997 : 38).

Sumber : www.qqthelsass.co.cc